Cari Blog Ini

Selasa, 10 Juli 2018

MAKALAH TIK desain grafis SMA xii iPA

                                                     MAKALAH TIK DESAIN GRAFIS 








KATA PENGATAR

Tiada kata yang patut untuk diungkapkan kecuali syukur kepada TUHAN YANG MAHA ESA karena atas kasih dan karunianyalah sehinga kami dapat menyelesaikan makalah imi.
Dalam rangka penyusunan makalah ini kami banyak menemui kesulitan-kesulitan akan tetapi berkat bantuan teman-teman kami,akhirnya makalah ini dapat selesai pada waktunya meskipun  terdapat banyak kekurangan yang jauh dari kesempurnaan.
‘Tiada gading yang tak retak’kata pepatah oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik yang bersifat membangun agar dalan penyusunan yang akan mendatang dapat lebih baik lagi.
Dalam kesempatan ini tak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada teman-teman yang membatu dalam penusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna dimasa yang akan mendatang.


                                    
SMA NEGERI 1 PAKU
10 OKTOBER 2016

                                                                                                                                      
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….
A.LATAR BELANG 
B.TUJUAN PENULISAN
C.MAMFAAT PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….
BAB III PENUTUP………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….


BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang berberbentuk kombinasi dan mempengaruhi secara langsun maupun tidak langsung  baik dalam individu maupun komonitas.oleh sebab itu tehnologi informasi komonikasi harus dikembangkan dalam suatu wadah yang di sebut desain grafis.

B. TUJUAN PENULISAN 
a. untuk menyelesaikan tugas yang telah di berikan oleh guru mata pelajaran.
b. Penyusunan ini juga untuk membuka jendela  pengetahuan tentang desain grafis.
c. Untuk mendiskripsikan desain grafis saat ini.
d. MAMFAAT PENULISAN
Sebagai bahan pembelajaran untuk lebih peka terhadap cara-cara penggunaan desain grafis saat ini.

BAB II PEMBAHASAN

1.PENGERTIAN DESAIN GRAFIS.
Desain grafis adalah suatu bentuk  komunikasi visual yang menggunakan gambar 
Atau menyampaikan informasi atau pesan se efektif mungkin.dalam desai garafis,teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi  ymbol-simbol yang bisa di bunyikan.dasain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fineart.seperti jenis lainnya,desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan,metode merancang,produk yang di hasilkan(rancangan),ataupun disiplin ilmu yang digunakan(desain).
Seni desain grafis mencangkup kemampuan koknitif dan keterampilan visual,termasuk di dalamnya tipografi,ilustrasi,fotografi,pengolahan gambar,dan tata letak.

2.BATASAN MEDIA.
Desan grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis,seperti 
buku,majalah,dan brysur.sebagai tambahan,sejalan dengan perkembangan zaman,desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik,yang sering disebut batas dimensi pun telah berubah seiring perkembagan pemikiran tentang desain.desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencangkup pengolahan ruang.

3.PRINSIP DAN UNSUR DESAIN.
Unsur dalam desain grafis sama dengan seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainya.
Unsur-unsur tersebut(termasuk shape,bentuk(form),tekstur,garis,ruang,dan warna)membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual.prinsip-prinsip tersebut,seperti keseimbangan(blance),ritme(rhythm),tekanan(emphasis),proporsi(“proportion”),dan kesatuan(unity),kemudian membentuk aspek structural komposisi yang lebih luas.

4.PERALATAN DESAIN GRAFIS.
Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah idea,akal,mata,tanagan,alat gambar tanagan,dan computer.
Sebuah konsep atau ide biasanya tidak di anggap sebuah sebagai sebuah desain sebelum di realisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual. Pada pertengahan tahun 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu jenis desainer pada manipulasi image dengan computer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah,
Desain grfis dengan computer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tampa menggunakan tinta atau pena,atau untuk mesimulasikan efek darimedia tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengekspiorasi 
ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikanya,dengan tangan atau computer.

5.DAFTAR SOFTWARE DESAIN GRAFIS DESKTOP PUBLISHING
Desktop publishing adlah istialah yang diciptakan setelah perkembangan tertentu jenis perangkat lunak.
Sebelum penemuan perangkat lunak penerbitan desktop tugas yang terlibat dalam desktop publishing di lakukan secara manual,oleh berbagai orang dan terlibat baik desain grafis  dan mempress tugas-tugas yang kadang-kadang menyebabkan kebingungan tentang apa desktop publishing dan bagaimana itu di lakukan .
Desktop publishing  adalah penggunaan computer dan software untuk membuat 
tampilan  dari ide dan informasi.penerbitan document Desktop mungkin untuk desktop atau percetakan komersial atau distribusi elektronik termasuk PDF,menunjukan slide,newsletter, email,dan situs web.

DEFINISI LAMA/TRADISIONAL:desktop publishing adalah penggunaan
Computer dan software khusus untuk membuat dokumen untuk desktop atau percetakan komersial. Desktop publishing mengacu pada proses menggunakan computer untuk menghasilkan dokumen-dokumen seperti newsletter,brosur,buku,dan publikasi lan yang pernah dibuat secara manual dengan menggunakan berbagai teknik non-komputer bersama dengan mesin besar phototypesseting komlpleks.
Benar penarbitan berbicara ,desktop adalah perakitan teknis file digital dalam 
Format yang sesuai untuk dicetak.dalam pengguaan praktis,banyak dari desain grafis proses juga dilakukan dengan desktop publishing dan software grafis dan kadang-kandang termasuk dalam definisi desktop publishing.perbandingan antara desktop publishing dan desain grafis:

*APA DEKSTOP PUBLISHING,ini adalah proses dengan menggunakan computer dan tipe tertentu peragkat lunak untuk menggabungkan teks dan grafis untuk menghasilkan dokumen-dokumen seperti newsleter,brosur,buku,dll.

*APA ITU DESAIN GRAFIS,ini adalah proses dalam seni menggabungkan teks dan grafis mengkomunikasikan pesan yang efektif dalam desain logo,grafis,brosur,bulletin,poster,tanda,dan setiap jenis komunikasi lainya visual.
Perangkat lunak jenis penerbitan desktop adalah alat bagi desainer grafis dan 
non desainer untuk menciptakan komunikasi visual.
Desktop publishing( juga di  kenal sebagai DTP) menggabungkan sebuahkomputer pribadi dan WYSIWYG layout dengan halaman perangkat lunak untuk membuat publikasi document pada computer baik untuk menerbitka skala besar atau skala lokal multifungsi peripheral output dan distribusi.
Desktop publishing umumnya digunakan menggambarkan tata letak halaman keterampilan.namun keterampilan dan perangkat lunak tidak terbatas pada kertas  dan penerbitan buku.keterampilan yang sama dan software yang sering di gunakan  untuk membuat grafik menampilkan  titik penjualan ,materi promosi,pameran perdagangan menunjukan,paket desain ritel dan luar tanda.dengan kata yang sangat sederhana,dapat dikatakan bahwa itu adalah apllikasi pembuat halaman.
Ada beberapa software yang di gunakan dalam desain grafis:
o Adobe photoshop
o Adobe illustrator
o Adobe indesign
o Page maker
o Coreldraw
o GIMP
o Inkscape
o Adobe freehand
o Adobe image ready

6.AUDIOVISUAL.
Komonikasi audio visual adalah proses penyampaiyan pesan atau informasi dari 
Sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan cara memvisualisasikan sekaligus memperdengarkan isi pesan atau informasi kepada penerima dengan melalui media yang menunjangnya.contohnya seperti televise,VCD player,DVD player,computer dll yang bisa di gunakan untuk memvisualisasikan skaligus memperdengarkan isi pesan dan informasi tersebut.bentuk aplikasinya dari komunikasi visual itu bisa berbentuk film yang bersifat entertain maupun informative dan iklan seperti yang kita sering lihat di televise.
Beberapa apllikasi Audiovisual:
? Adobe after effect
? Adobe premier
? Finalcut
? Adobe flash,atau macromedia flash
? Ulead video studio
? Magic movie edit pro
? Power director

7.WEBDESIGN.
Webdesign merupakan proses penyusunan konsep,rencana desain,pembuatan 
Model desain web,dan pengeksekusian cetak biru desain ke dalam bentuk situs.nantinya situs ini di buat menguakan bahasa markup seperti HTML. Bahasa markup itu diterjemahkan  web browser seperti Internet Explorer,firefox,opera,web Tv) pada interface software browser tersebut.nantinya situs menampilkan konten internet(www).
Tujuan mendesain web itu beraneka motif kepentingan.namaun biasanya,alasan
Mendesain web itu adalah agar bisa membangun situs berisi ribuan halaman situs yang tersimpan pada web server dan menampilkan koneten secara interraktif kepada pengguna web browser.untuk mncapai tujuan web desain itu seorang webdesigner mendesain mengunakan elemen web berikut ini:
1) WEB
2) Gambar(format gambar GIF,JPEG,PNG),
3) HTML,XHTML,XML,dan tag bahasa pemograman web lainya.
4) Gravik vector
5) Animasi flash
6) Video quiciktime
7) Suara
(5)
Beberapa aplikasi Webdesign:
o Adoble Dreamweaver
o Microsoft Frontpage
o Notepad
o Adoble photoshop
8. 3D (3dimensi)RENDERING
3D rendering  merupakan proses untuk membentuk sebuah gambar dari sebuah
Model yang di bentuk oleh perangkat lunak animasi,model tersebut berisi data gometri,titik pandang,tekstur dan cahaya yang diperlukan untuk membuat gambar yang utuh .
3D rendering merupakan proses yang amat penting dan telah di gunakan untuk berbagai macam penggunaan,seperti program permainan computer,efek special film dan program simulasi.
Hasil proses 3D rendering
Terdapat banyak hasil yang di peroleh dan di tampilkan dari proses 3D rendering pada suatu sketsa wireframe,diantaranya:
Shading;’’variasi warna dan kecerahan yang timbul pada suatu permukaan berdasarkan pencahayaan yang dilakukan’’
Texture-mapping;”detail yang muncul pada suatu permukaan”
Bump-mapping;”kontur yang muncul pada suatu permukaan”
Fogging/participating medium;”bagaimana bekas cahaya berubah jika melewati udara yang tidak murni”
Shadows;”efek dari cahaya yang terhalang”
Soft shadows;”variasi efek dari cahaya yang terhalang tidak sempurna “
Reflection;”refleksi yang tampak pada permukaan kaca atau gelas”
Transparency;” tranmisi cahaya yang  berbeda-beda jika melewati medium tertentu”
Translucency;” tranmisi cahaya yang berbeda-beda jika memantul pada medium tertentu”
Refraction;”cahaya yang berubah arahnya karena efek transparency”
Indirect illumination;”cahaya yang dating pada suatu objek namun tidak berasal dari sumber cahaya yang sebenarnya melainkan refleksi dari permukaan object lain”
Caustics;”pantulan cahaya yang menyilaukan yang timbul pada suatu objek”
Depth of field;”objek yang berada jauh di depan maupun di belakang objek yang menjadi focus akan tanpak buram”
Mention blur;”objek yang bergerak dengan kecepatan tinggi atau objek yang di rekam oleh kamera yang ada dalam kecepatan tinggi akan tampak buram”
Photorealistic morphing;”teknik yang memungkinkan hasil proses render object 3D menjadi tampak lebih nyata”
Non-photorealistic rendering;”teknik yang memungkinkan hasil proses render objek 3D menjadi terlihat seperti lukisan atau gambar”

Pengertian parallel computing
Parallel computing merupakan  teknik menjalankan program untuk menjalankan suatu proses dengan menggunakan lebih dari satu unit komputasi.parallel computing mempunyai prinsif yang bersesuaiyan dengan algoritma divide and conquer,yaitu membagi-bagi proses menjadi bagian-bagian yang cukup kecil dan memungkinkan untuk di kerjakan oleh sebuah unit komputasi.
Terdapat dua klasifikasi parallel computer yang penting,yaitu sebuah computer dengan banyak unit komputasi internal,atau lebih di kenal sebagai shared memory multiprocessor beberapa computer yang terhubung melalui sebuah jaringan,atau lebih di kenal sebagai distributed memory multicomputer 
Beberapa apllikasi rendering 3 dimensi:
? 3D StudioMax
? Maya
? Autocud 
? Google Sketchup
? Light Wave
? Blender 

BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Desain grafis pada saat ini,banyak di gunakan oleh para desainer untuk 
keperluan desain yang mencangkup kemampuan koknitif dan keterampilan dalam pembuatan atau perancangan yang berupa ilustrasi poto,tulisan,dan garis.yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu  yang bisa menggabungkan element-element seperti ini sehingga mereka dapat menghasilkan suatu yang khusus,sangat berguna,dan sesuatu yang mudah di ingat.
B. SARAN
Dalam melakukan segala kegiatan untuk keperluan desain grafis di 
Perlukan beberapa kesadaran dalam merancang suatu karya desain,daan adanya usaha untuk dapat menghasilkan suatu karya yang sesuai keperluan pribadi atau pun kelompok,sehingga dapat menciptakan ide-ide baru dan untuk keperluan akan datang.




DAFTAR PUSTAKA
www.google .com//kumpulan makalah:desain grafis//



MAKALAH Fisika relatifitas khusus SMA XII IPA

    KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya lah sehingga pembuatan makalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran FISIKA yang berjudul “RELATIVITAS KHUSUS” dapat terselesaikan.
Dalam pembuatan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas sehinggga kami dapat menyelesaikannya. Dalam pembuatan makalah ini kami berharap semoga dapat bermanfaat kita semua.
Kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan.Apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf.

tampa,  Januari 2017.



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii


BAB I : PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah…………………………………………..….…
B.  Rumusan Masalah…………………………………………………..….
C.  Batasan Masalah ………….………………….………………..…….....
D. Tujuan Penulisan…………………………………………………….....

BAB II: PEMBAHASAN
A. Gerak Bersifat Relatif……………………………………………
B. Definisi Kejadian, Pengamat, dan Kerangka Acuan………………
C. Percobaan Michelson-Morley……………………………………
D. Teori Relativitas Khusus Einstein……………………………….
E. Transformasi Lorentz…………………………………………...
F. Akibat Dari Postulat Einstein……………………………………
G. Massa, Momentum, dan Energi Relativistik……………………...

BAB III: KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Kesimpulan…………………………………………………………....
B.  Saran………………………………………………………………......

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..........




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Manusia adalah spesies yang diciptakan oleh Tuhan dengan keingin-tahuan yang sangat besar, yang kemudian mendorongnya untuk menemukan pengetahuan yang kemudian dikenal dengan istilah “berfilsafat”.Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan, filosofi dianggap sudah tidak mengimbangi kemajuan terkini dalam sains, terutama fisika.Para ilmuwan telah menjadi pemegang obor penemuan dalam perjalanan pencarian pengetahuan.
Fisika abad ke-20 berbeda dangan fisika klasik.Terdapat dua perkembangan yang paling menyolok.Pertama, relativitas (kenisbian) oleh Albert Einstein pada 1905 dan teori kuantum oleh Max Planck pada 1900. Dua perkembangan ini adalah contoh revolusi ilmiah yang telah mengubah cara pandang manusia mengenai alam semesta secara mendasar.
Teori klasik Newton mengenai ruang dan waktu yang sebelumnya telah dipelajari, menyisakan keganjalan-keganjalan yang menggelitik rasa keingin- tahuan para ilmuwan untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan.Memasuki abad ke-19, Sebuah peristiwa yang cukup termahsyur yakni peristiwa dua orang kembar yang terpisah.Seseorang yang ada di bumi setelah berpuluh tahun lamanya mendapati saudara kembaranya yang telah melakukan perjalanan dari luar angkasa memiliki perberdaan umur dengan dirinya.Saudara kembarnya berumur lebih muda dari pada dirinya.Apa yang terjadi? Pertanyaan seperti ini tidak dapat di jawab dengan menggunakan teori ruang dan waktu oleh Newton yang menyatakan bahwa waktu adalah mutlak dimanapun tempatnya.
Oleh karena itu diperlukan suatu gagasan baru mengenai konsep ruang dan waktu serta pandangan baru mengenai konsep alam semesta.Untuk lebih memahami mengenai gagasan-gagasan dan pandangan terbaru mengenai alam semesta tersebut maka kita mempelajari teori terbaru di abad 19 yakni teori relativitas Einstein yaitu teori relativitas khusus.

B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip gerak?
2. Bagaimana prinsip relativitas Galileo?
3. Bagaimana mekanisme percobaan Micelson-Morey?
4. Bagaimana prinsip relativitas Einstein?
5. Bagaimana Transformasi Lorentz?
6. Apa akibat dari postulat Einstein?
7. Bagaimana hubungan massa, momentum, dan energi relativistik?

C.  Batasan Masalah
Untuk mempersempit ruang lingkup, maka terdapat batasan masalah yang perlu didefinisikan dalam penulisan makalah ini. Penuliskan difokuskan hanya pada materi tentang relativitas khusus yang membahas tentang gerak, kerangka acuan, percobaan Michelson-Morley, teori relativitas khusus Einstein, transformasi Lorentz, akibat dari postulat Einstein, dan massa momentum, energi relativistik. 

D.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, antara lain:
1. Untuk memahami gerak suatu benda
2. Untuk memahami dan mendalami materi relativitas khusus
3. Sebagai pemenuhan tugas mata pelajaran fisika
4. Untuk menambah pengetahuan


BAB II
PEMBAHASAN

A. Gerak Bersifat Relatif
Sebuah benda dikatakan bergerak jika kedudukan benda tersebut berpindah relatif terhadap benda lain yang dianggap sebagai acuan. Misalnya, sebuah kereta yang keluar dari stasiun dikatakan bergerak karena kedudukan kereta berpindah dari kedudukan asalnya yang dianggap sebagai titik acuan.

B. Definisi Kejadian, Pengamat, dan Kerangka Acuan

Pada pembahasan relativitas ini akan ditinjau konsep kejadian, pengamat, dan kerangka acuan. Kejadian adalah suatu peristiwa fisika yang terjadi dalam suatu ruang pada suatu waktu sesaat yang tertentu. Contoh kejadian adalah: kilat di langit, tumbukkan antara dua mobil, dan sebagainya. Seseorang yang mengamati suatu kejadian dan melakukan pengukuran, misalnya pengukuran koordinat dan waktu disebut pengamat.Untuk menentukan letak sebuah titik dalam ruang kita memerlukan suatu system koordinat atau kerangka acuan.Misalnya, untuk menyatakan buah sebelum jatuh dari pohonnya, seorang pengamat memerlukan suatu kerangka acuan dengan koordinat (x, y, z).Jadi, kerangka acuan adalah suatu system koordinat.
Teori relativitas berhubungan dengan kejadian-kejadian yang diamati dari kerangka acuan inersial (kerangka acuan di mana hukum I Newton berlaku). Galileo dan Newton mengemukakan mengenai apa yang sekarang kita sebut prinsip relativitas Newton bahwa hukum-hukum mekanika berlaku sama pada semua kerangka acuan inersial.
Hukum gravitasi yang sama dan hukum-hukum gerak yang sama berlaku pada kedua kerangka acuan inersial. Perbedaan antara Gambar 5.1.1a dengan 5.1.1b adalah pada kerangka acuan tanah, koin memiliki kecepatan awal horizontal (sama dengan kecepatan mobil). Hukum-hukum mekanika memprakirakan bahwa koin akan menempuh lintasan parabola. Dalam kerangka acuan mobil, koin tidak memiliki kecepatan awal horizontal, hukum-hukum mekanika memprakirakan bahwa koin akan jatuh bebas menempuh lintasan lurus vertical. Jadi, hukum mekanika berlaku sama pada kedua kerangka acuan inersial tersebut walaupun lintasan yang ditempuhnya berbeda.

1) Transformasi Galileo
Relativitas berhubungan dengan dua kerangka acuan yang saling bergerak dengan kecepatan konstan. Pada Gambar 5.1.2a diilustrasikan kerangka acuan “diam”, yaitu pengamat yang diam di tepi rel dan kerangka acuan “bergerak”, yaitu pengamat yang berada dalam kereta.
Kita dapat menjelaskan situasi ini dengan menggunakan kerangka acuan inersial.Pada Gambar 5.1.2 dilukiskan dua buah kerangka acuan inersial. Kerangka acuan S yang berhubungan dengan pengamat diam di tepi rel, memiliki system koordinasi XYZ dengan titik dasar O. Kerangka acuan S’ yang berhubungan dengan pengamat dalam kereta, memiliki koordinat X’Y’Z’ relatif terhadap kerangka acuan S. Mula-mula (saat t =t’= 0), titik asal kedua acuan adalah berimpit. Dalam transformasi Galileo yang akan kita turunkan ini, selang waktu yang dicatat oleh pengamat di S di anggap sama dengan yang dicatat oleh yang dicatat oleh pengamat di S’. Jadi, t’=t.



Gambar 5.1.1. (a) S, memiliki sistem kordinat XYZ dan S’, memiliki sistem kordinat X’Y’Z’ (b) Setelah selang waktu t, titik asal koordinat S’ berada sejauh v.t dari titik asal koordinat S .
Setelah selang waktu t, koordinat setiap benda (missal titik P) pada kerangka acuan S’ kita nyatakan dengan koordinat pada kerangka acuan S. dari gambar 5.1.2b tampak bahwa
O’P = OP – OO’
O’P adalah koordinat x’, OP adalah koordinat x, dan OO’ = v t, sehingga persamaan di atas menjadi
x' = x – v t
Koordinat y dan z dari benda tidak berubah karena kerangka acuan S’ dibatasi hanya bergerak sepanjang sumbu X, dan tidak pada sumbu Y dan Z. oleh karena itu
y' = y, z' = z 
Jadi,  transformasi Galileo untuk koordinat dan waktu adalah
 ………(5.1-1)
Transformasi kebalikannya adalah:

2) Transformasi Galileo untuk kecepatan dan percepatan
Untuk memperoleh transformasi Galileo untuk kecepatan, persamaan (5.1-1) kita diferensialkan terhadap waktu.
x' = x – v t
 ….(5.1-3)
dx'/dt = , dx/dt = ux, dan  , sehingga kita peroleh transformasi Galileo untuk kecepatan adalah:
 ……(5.1-4)

Transformasi kebalikannya adalah:
ux = ux' + v
uy = uy' (5.1-4)
uz = uz'
Di sini, ux' adalah komponen kecepatan benda sejajar sumbu X',
uy' adalah komponen kecepatan benda sejajar sumbu Y',
uz' adalah komponen kecepatan benda sejajar sumbu Z'.
transformasi Galileo untuk percepatan kita peroleh dengan mendeferensialkan Persamaan (5.1-3) terhadap waktu.
ux' = ux – v

dux'/dt = ax', dux/dt = ax, dan dv/dt = 0 sebab v konstan, sehingga kita peroleh:
ax' = ax
dengan cara yang sama, kita peroleh:     ax' = ay, az' = az
Jadi, transformasi Galileo untuk percepatan adalah:
ax' = ax
ay' = ay .....................................................(5.1-5)
az' = az
dari persamaan (5.1-5) dapat kita simpulkan bahwa F' = ma' sama dengan F = ma, sebab a' 
= a. sekali lagi tampak bahwa hukum-hukum mekanika berlaku sama, baik pada kerangka acuan S' ataupun kerangka acuan S. ini adalah sesuai dengan prinsip relativitas Newton yang telah ditanyakan sebelumnya.


C.Percobaan Michelson-Morley
Gejala perambatan permukaan air atau gelombang bunyi merambat dari satu titik ke titik lainnya karena adanya medium.Akan tetapi, bagaimanakah halnya dengan cahaya?
Kita telah mengetahui bahwa cahaya merambat karena perambatan gelombang elektromagnetik. Dengan demikian cahaya dapat merambat dalam ruang hampa : buktinya cahaya matahari sampai ke bumi menembus ruang hampa. Gejala perambatan elektromagnetik ini menimbulkan pertanyaan bagi para pakar fisika “Apakah mungkin gelombang merambat dalam ruang hampa?”Paham perambatan cahaya ini bertentangan dengan teori perambatan gelombang pada umumnya, bahwa gelombang memerlukan medium untuk merambatkan energinya.
Menurut Christian Huygen, cahaya merambat dalam bentuk gelombang longitudinal melalui suatu media perantara yang dinamakan eter, yaitu suatu zat yang sangat ringan dan mengisi seluruh alam raya. Eter tidak bergerak relatif terhadap matahari atau bintang-bintang lainnya, tetapi bergerak terhadap bumi dengan kecepatan 13×104 m/s sesuai dengan kecepatan bumi mengelilingi matahari.
Untuk membuktikan itu, pada tahun 1887 Albert Abraham Michelson dan Edward William Morley, dua orang sarjana fisika berkebangsaan Amerika Serikat mencoba membuktikan keberadaan “eter” tersebut. Mereka melakukan percobaan dengan cara membandingkan waktu yang diperlukan oleh cahaya untuk gerak bolak-balik di sepanjang arah gerak eter terhadap bumi dengan waktu yang diperlukan oleh cahaya untuk gerak bolak-balik tegak lurus terhadap eter tersebut. Alat-alat yang digunakan dinamakan Interferometer.
Hasil dari percobaan Michelson dan Morley sangat mengejutkan karena adanya eter tidak dapat dibuktikan dengan percobaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Hipotesa tentang medium eter tidak dapat diterima sebagai teori yang benar, sebab medium eter tidak lulus dari ujian pengamatan.
2. Kecepatan cahaya adalah sama dalam segala arah, tidak bergantung kepada gerak bumi.


D. Teori Relativitas Khusus Einstein
Kita telah memastikan bahwa kelajuan eter terhadap bumi tidak mungkin diukur, dan bahwa persamaan transformasi kecepatan Galileo gagalmenjelaskan kasus yang melibatkan cahaya.Einstein mengajukan sebuahteori yang benar-benar menghilangkan kesulitan-kesulitan tersebut dan padawaktu yang bersamaan, sepenuhnya mengubah anggapan kita mengenai ruang dan waktu. Ia mendasarkan teori khususnya mengenai relativitas pada dua postulat, Kedua postulat itu adalah :
1. Postulat pertama, hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua kerangka acuan inersial.
2. Postulat kedua, kecepatan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak tergantung dari keadaan gerak pengamat itu. Kecepatan cahaya di ruang hampa sebesar c = 3.108 m/s.
Pada postulat yang pertama tersebut menyatakan ketiadaan kerangka acuan universal. Apabila hukum fisika berbeda untuk pengamat yang berbeda dalam keadaan gerak relatif, maka kita dapat menentukan mana yang dalam keadaan “diam” dan mana yang “bergerak” dari perbedaan tersebut. Akan tetapi karena tidak ada kerangka acuan universal, perbedaan itu tidak terdapat, sehingga muncullah postulat ini.
Postulat pertama menekankan bahwa prinsip Relativitas Newton berlaku untuk semua rumus Fisika, tidak hanya dalam bidang mekanika, tetapi pada hukum-hukum Fisika lainnya.Sedangkan postulat yang kedua sebagai konsekuensi dari postulat yang pertama, sehingga kelihatannya postulat kedua ini bertentangan dengan teori Relativitas Newton dan transformasi Galileo tidak berlaku untuk cahaya.
Dalam postulat ini Einstein menyatakan bahwa selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dengan pengamat yang bergerak relatif terhadap kejadian yang diamati tidak sama (t ? t’). Menurut Einstein besaran kecepatan, waktu, massa, panjang adalah bersifat relatif. Untuk dapat memasukkan konsep relativitas Einstein diperlukan transformasi lain, yaitu transformasi Lorentz.

E. Transformasi Lorentz
Kita akan menurunkan suatu transformasi koordinat yang menghubungkan kerangka acuan inersial S dan S* yang memenuhi persyaratan prinsip relativitas khusus Einstein. Oleh karena waktu merupakan besaran relatif maka kita perlu mencari persamaan yang mengaitkan besaran waktu tersebut dari kerangka acuan S ke kerangka acuan S*.Selain itu, kita perlu mencari juga persamaan transformasi untuk x karena benda yang ditinjau diasumsikan bergerak dalam arah sumbu x seperti yang telah dilakukan dalam transformasi Galileo.
 hubungan antara x dan x’ ialah:
x’ = k(x-vt) . . . . . persamaan (1)
k merupakan faktor pembanding yang tidak bergantung pada x atau t, tetapi dapat merupakan fungsi dari u. Untuk menuliskan persamaan yang bersesuaian untuk x dinyatakan dalam x’ dan t’. Oleh karena hukum fisika harus berbentuk sama, hubungan ini pun harus memiliki konstanta kesebandingan yang sama. Dengan demikian,
          x = k(x’-vt’) . . . . . persamaan (2)
t dan t’ tidaklah sama. Ini dapat kita lihat dengan cara mensubtitusikan x’ yang diperoleh dari persamaan x’ = k(x-vt) ke persamaan x = k(x’-vt’) Kita akan memperoleh persamaan yang baru, yaitu
          x = k2(x-vt) + kvt’ . . . . . persamaan (3)
Maka dari sini kita dapat memperoleh persamaan
 Persamaan (1), (2), dan (4) merupakan tranformasi koordinat yang dimiliki postulat relativitas Einstein.

Harga k dapat diperoleh pada saat t = 0, titik asal kedua kerangka S dan S* berada pada tempat yang sama. Maka t’ = 0 juga. Masing-masing pengamat melakukan pengukuran kelajuan cahaya yang memancar dari titik itu. Kedua pengamat harus mendapatkan kelajuan yang sama, yaitu c. Berarti dalam kerangka S.
          x = c.t . . . . . persamaan (5)
sedangkan dalam kerangka S*
          x’ = c.t’ . . . . . persamaan (6)
Coba subtitusikan x’ dari persamaan (1) dan t’ dari persamaan (4) sehingga kita dapat memperoleh persamaan baru yaitu
Persamaan tersebut dapat disusun kembali agar memperoleh x
Rumusan untuk x ini akan sama dengan yang dihasilkan oleh persamaan x = c.t. Jadi,
Sehingga akan diperoleh persamaan
Dengan memasukkan k dalam persamaan (1) dan persamaan (4) kita memperoleh persamaan transformasi lengkap dari pengukuran suatu kejadian dalam S terhadap pengukuran yang sesuai 
dilakukan dalam S*, memenuhi persamaan:
 Selanjutnya, akan ditinjau gerak relatif kerangka acuan S terhadap kerangka acuan S*. Kerangka acuan S* yang semula bergerak ke arah sumbu x positif dengan kecepatan tetap v menjadi diam. Sementara itu, kerangka acuan S yang semula diam, sekarang bergerak ke arah sumbu x negatif sehingga kecepatan relatifnya adalah –v. Transformasi koordinat untuk gerak relatif ini mirip dengan transformasi koordinat persamaan (10), persamaan (12), persamaan (13) dan persamaan (14). Karena kedua gerak relatif di atas setara. Perbedaannya hanyalah arah kecepatan relatif masing-masing kerangka acuan tersebut yaitu dari v menjadi –v. Jadi, transformasi koordinatnya menjadi:
Transformasi koordinat ini dikenal dengan nama transformasi Lorentz. Nama ini di ambil untuk menghormati Hendrik Anton Lorentz seorang pakar fisika yang berkebangsaan Belanda.Persamaan-persamaan ini kali pertama diusulkan dalam bentuk yang sedikit berbeda oleh Lorentz pada 1904.Ia mengajukan persamaan-persamaan ini untuk menjelaskan hasil nol dalam percobaan Michelson-Morley dan untuk membuat persamaan-persamaan ini Maxwell mengambil bentuk yang sama untuk semua kerangka acuan inersial. Setahun kemudian, Einstein menurunkan persamaan-persamaan ini secara independen berdasarkan pada teori relativitas.

F. Akibat Dari Postulat Einstein
a. Kecepatan relatif

Jika ada sebuah pesawat (acuan O’) yang bergerak dengan kecepatan v terhadap bumi (acuan O) dan pesawat melepaskan bom (benda) dengan kecepatan tertentu maka kecepatan bom tidaklah sama menurut orang di bumi dengan orang di pesawat. Kecepatan relatif itu memenuhi persamaan berikut.

dengan :
vx = kecepatan benda relatif terhadap pengamat diam (m/s)
vx’ = kecepatan benda relatif terhadap pengamat bergerak (m/s)
v = kecepatan pengamat bergerak (O’) relatif terhadap pengamat diam (O)
c = kecepatan cahaya

b. Kontransi Panjang
Kontransi panjang adalah penyusutan panjang suatu benda menurut pengamat yang bergerak.Penyusutan ini memenuhi persamaan berikut.
dengan :
L = panjang benda menurut pengamat yang bergerak relatif terhadap benda
L0 = panjang benda menurut pengamat yang diam relatif terhadap benda

c. Dilatasi Waktu
Dilatasi waktu adalah peristiwa pengembungan waktu menurut pengamat yang bergerak.Hubungannya memenuhi persamaan berikut.
 dengan :
?t = selang waktu menurut pengamat yang bergerak terhadap kejadian
?t0 = selang waktu menurut pengamat yang diam terhadap kejadian

d. Massa dan energi relatif
Perubahan besaran oleh pengamat diam dan bergerak juga terjadi pada massa benda dan energinya.
Dan energi benda diam dan bergerak memiliki hubungan sebagai berikut.
(a) Energi total : E = mc2
(b) Energi diam : E0 = m0 c2 
(c) Energi kinetik : Ek = E – E0

G. Massa, Momentum, dan Energi Relativistik

1.Massa Relativistik
Massa relativistik m dari sebuah partikel yang bergerak dengan laju v terhadap pengamat dinyatakan:
Dengan m0 adalah massa diam, yaitu massa yang diukur bila partikel tersebut berada dalam keadaan diam (v = 0) dalam suatu kerangka acuan, dan m disebut massa relativistik partikel.

2. Momentum Relativistik
Momentum suatu partikel didefinisikan sebagai perkalian massa dan kecepatannya. Berdasarkan hukum kekekalan momentum linier dalam relativitas umum, maka didefinisikan kembali momentum sebuah partikel yang massa diamnya m0 dan lajunya v adalah:

3.Energi Relativistik
Dalam mekanika klasik, usaha yang dilakukan oleh gaya yang bekerja pada partikel sama dengan perubahan pada energi kinetik partikel tersebut. Sebagaimana dalam mekanika klasik, kita akan mendefinisikan energi kinetik sebagai kerja yang dilakukan oleh gaya dalam mempercepat partikel dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan tertentu. Jadi,
dengan v = ds/dt, jadi:
Kemudian, persamaan tersebut disubstitusikan ke persamaan (2), maka diperoleh:
Suku kedua persamaan (3) tidak bergantung pada kecepatan dan disebut energi diam partikel E0, yang merupakan perkalian massa diam dengan c2 .
E0 = m0 .c2 ....................................................... (4)
Jumlah energi kinetik dan energi diam disebut energi relativistik, yaitu :


BAB III
KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Teori Relativitas Einstein muncul dari kesenjangan mekanika Newton tentang perilaku zat (eter).Pembuktian yang dilakukan oleh Einstein yaitu kecepatan relatif, kontraksi panjang, dilatasi waktu, dan masa dan energi relatif.Teori relativitas khusus menyatukan ruang dan waktu menjadi ruang-waktu.Teori ini menyatakan adanya pemuluran waktu sehingga waktu dinyatakan sebagai dimensi keempat yang  memiliki arah yang bergantung terhadap kecepatan pengamat.Einstein dalam melakukan percobaannya menggunakan 2 asumsi (postulat) yaitu tentang asas relativitas dan kecepatan cahaya yang menurut Einstein kedua postulat itu perlu dan penting.Selain itu kedua asumsi tersebut ternyata mempunyai akibat pada percobaannya, akibatnya yaitu pemuluran waktu dalam ruang dan penyusutan pandang pada obyek yang diukur.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, dapat menambah  pengetahuan pembaca mengenai konsep ruang-waktu, relativitas, serta konsep alam semesta. Dengan memahami konsep relativitas khusus ini sekiranya dapat menambah keyakinan kita pada Sang Pencipta akan adanya jagat raya yang diciptakan-Nya sedemikian rupa.

DAFTAR PUSTAKA
http//www.google.com
Purwanto, Budi. 2015. Fisika 13 Untuk Kelas XII IPA&MA.Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2004. Fisika Untuk SMA Kelas XII Semester 2 3B. Cimahi: Erlangga.
Umar, Efrizon. 2007. Fisika dan Kecakapan Hidup Untuk SMA Kelas XII.

MAKALAH Fisika radiasi benda hitam SMA xii ipa

MAKALAH
FISIKA TENTANG RADIASI BENDA HITAM
SMAN 1 PAKU
Tahun ajaran 2016/2017
Kelompok 1:
ü Ramacristian candra pranata
ü Altari cahayani
ü Rirys arisca
ü Yudi cahyadi
ü Melya andreani
Kelas           :  (XII IPA2)
Mapel          :FISIKA KLS XII IPA(SEMESTER05)
Materi          : RADIASI BENDA HITAM



                                                                 KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan kepada kami untuk dapat mengerjakan tugas mata pelajaran FISIKA yang berjudul MAKALAH TENTANG RADIASI BENDA HITAM .Melalui tugas ini diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang radiasi benda hitam dan pengetahuan benda hitam dalam kehidupan sehari-hari demi tercipanya kesejahteraan.Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan saran dan masukan untuk makalah ini.

Tampa,21 january 2017

DAFTAR ISI
kata pengantar……………………………………………………
daftar isi………………………………………………………….
? Latar belakang
? Dasar teori
? Tujuan
Pendahuluan…………………………………………………….
Pembahasan…………………………………………………….
kesimpulan …………………………………………………….
saran……………………………………………………………
daftar pustaka…………………………………………………..



A.Pendahuluan

  I.  Latar Belakang
Dalam fisika, benda hitam (black body) adalah obyek yang menyerap seluruh radiasi yang jatuh kepadanya. Tidak ada radiasi yang dapat keluar atau di pantulkannya. Namun demikian, dalam fisika klasik, secara teori benda hitam  haruslah juga memancarkan seluruh panjang gelombang energy yang mungkin, karena hanya dari sinilah energi benda itu dapat diukur.
Meskipun namanya benda hitam, dia tidaklah harus benar-benar hitam karena dia juga memancarkan energi.
Jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya bergantung pada suhu benda hitam tersebut. Benda hitam dengan suhu di bawah sekitar 700 kelvin hampir semua energinya dipancarkan dalam bentuk gelombang inframerah, sangat sedikit dalam panjang gelombang tampak.
Semakin tinggi temperatur, semakin banyak energi yang dipancarkan dalam panjang gelombang tampak dimulai dari merah, jingga, kuning dan putih.
Istilah "Benda Hitam" pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoff  pada tahun 1862. Cahaya yang dipancarkan oleh benda hitam disebut radiasi benda hitam.
Jika kita memperhatikan besi saat disambung (dilas).
Bagian besi yang akan disambung harus dipanaskan terlebih dahulu. Saat dipanaskan, besi tampak kemerahan. Kemudian jika terus dipanaskan akan tampak warna cahaya yang dipancarkan oleh besi menjadi kebiruan. Mengapa demikian? besi yang dipanaskan memancarkan energi atau gelombang elektromagnetik yang dapat berupa cahaya tampak. Pancaran energi suatu benda karena pengaruh suhunya disebut radiasi termal. Radiasi termal selalu ada pada setiap benda, akan tetapi tidak semua radiasi termal tersebut dapat dilihat oleh mata.
Benda ada yang mudah  menyerap radiasi, ada pula yang mudah memancarkan radiasi dan sebaliknya. Benda yang dapat menyerap seluruh radiasi yang diterimanya dan memancarkan seluruh radiasi yang dikeluarkannya disebut sebagai benda hitam. Benda hitam dimodelkan sebagai suatu rongga dengan celah bukaan yang sangat kecil. Jika ada radiasi yang masuk ke dalam rongga melalui lubang, radiasi tersebut akan dipantulkan berulang-ulang oleh dinding dalam rongga sehingga terserap habis energinya.
Tidak ada radiasi yang terpantul memancarkan keluar lubang karena lubang sangat kecil-kecil. Jadi, rongga berlubang kecil ini berkelakuan sebagai benda hitam karena dapat menyerap seluruh radiasi yang diterimanya. Demikian pula jika rongga ini memancarkan radiasi, tak ada radiasi yang kembali ke rongga. Dengan demikian, rongga juga akan memancarkan seluruh energi yang dikeluarkannya.
             
  II.  Dasar Teori
Teori kuantum diawali oleh fenomena radiasi benda hitam. Istilah “benda hitam” pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoff pada tahun 1862. Dalam Fisika, benda hitam ( blackbody) adalah sebutan untuk benda yang mampu menyerap kalor radiasi (radiasi termal) dengan baik. Radiasi termal yang diserap akan dipancarkan kembali oleh benda hitam dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik, sama seperti gelombang radio ataupun gelombang cahaya. Untuk zat padat dan cair, radiasi gelombangnya berupa spektrum kontinu, dan untuk gas berupa spektrum garis. Meskipun demikian, sebenarnya secara teori dalam Fisika klasik, benda hitam memancarkan setiap panjang gelombang energi yang mungkin agar supaya energi dari benda tersebut dapat diukur.
Temperatur benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya. Benda hitam bersuhu di bawah 700 Kelvin dapat memancarkan hampir semua energi termal dalam bentuk gelombang inframerah, sehingga sangat sedikit panjang gelombang cahaya tampak. Jadi, semakin tinggi suhu benda hitam, semakin banyak energi yang dapat dipancarkan dengan pancaran radiasi dimulai dari panjang gelombang merah, jingga, kuning hingga putih.
Meskipun namanya benda hitam, objek tersebut tidak harus selalu berwarna hitam. Sebuah benda hitam dapat mempunyai cahayanya sendiri sehingga warnanya bisa lebih terang, walaupun benda itu menyerap semua cahaya yang datang padanya. Sedangkan temperatur dari benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya.
Dalam percobaan Fisika sederhana, benda atau objek yang paling mirip radiasi benda hitam adalah radiasi dari sebuah lubang kecil pada sebuah rongga. Dengan mengabaikan bahan pembuat dinding dan panjang gelombang radiasi yang masuk, maka selama panjang gelombang datang lebih kecil dibandingkan dengan diameter lubang, cahaya yang masuk ke lubang itu akan dipantulkan oleh dinding rongga berulang kali serta semua energinya diserap, yang selanjutnya akan dipancarkan kembali sebagai radiasi gelombang elektromagnetik melalui lubang itu juga.
Lubang pada rongga inilah yang merupakan contoh dari sebuah benda hitam. Temperatur dari benda itu akan terus naik apabila laju penyerapan energinya lebih besar dari laju pancarannya, sehingga pada akhirnya benda hitam itu mencapai temperatur kesetimbangan. Keadaan ini dinamakam dengan setimbang termal (setimbang termodinamik).
Dari data eksperimen terhadap radiasi benda hitam, diperoleh bahwa spektrum radiasi benda hitam berupa spektrum kontinu dengan tingkat kebersinaran (intensitas radiasi) dari masing-masing spektral tidak sama kuat. Pada suhu tertentu, intensitas cahaya yang diradiasikan akan terus bertambah hingga mencapai maksimum pada panjang gelombang tertentu.

 III. Tujuan
Mengetahui apa itu radiasi benda hitam?
Mengetahui mekanisme terjadinya radiasi oleh benda hitam?
Mengetahui faktor penyebab radiasi benda hitam?
Mengetahui dampak radiasi benda hitam?
Mengetahui aplikasi radiasi benda hitam untuk kehidupan?


B. Pembahasan

RADIASI BENDA HITAM
Mekanika klasik (Newton, Lagrange, Hamilton) sukses menjelaskan gerak dinamis benda-benda makroskopis. Cahaya sebagai gelombang (Fresnel, Maxwell, Hertz) sangat berhasil menjelaskan sifat-sifat cahaya.
Pada akhir abad 19, teori-teori klasik di atas tidak mampu memberikan penjelasan yang memuaskan bagi sejumlah fenomena “berskala-kecil” seperti sifat radiasi dan interaksi radiasi-materi. Akibatnya, dasar-dasar fisika yang ada secara radikal diteliti-ulang lagi, dan dalam perempat pertama abad 20 muncul berbagai pengembangan teori seperti relativitas dan mekanika kuantum.
Teori kuantum diawali oleh fenomena radiasi benda hitam. Istilah “benda hitam” pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoff pada tahun 1862. Dalam Fisika, benda hitam (atau blackbody) adalah sebutan untuk benda yang mampu menyerap kalor radiasi (radiasi termal) dengan baik. Radiasi termal yang diserap akan dipancarkan kembali oleh benda hitam dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik, sama seperti gelombang radio ataupun gelombang cahaya. Untuk zat padat dan cair, radiasi gelombangnya berupa spektrum kontinu, dan untuk gas berupa spektrum garis. Meskipun demikian, sebenarnya secara teori dalam Fisika klasik, benda hitam memancarkan setiap panjang gelombang energi yang mungkin agar supaya energi dari benda tersebut dapat diukur. Temperatur benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya. Benda hitam bersuhu di bawah 700 Kelvin dapat memancarkan hampir semua energi termal dalam bentuk gelombang inframerah, sehingga sangat sedikit panjang gelombang cahaya tampak. Jadi, semakin tinggi suhu benda hitam, semakin banyak energi yang dapat dipancarkan dengan pancaran radiasi dimulai dari panjang gelombang merah, jingga, kuning hingga putih.
Meskipun namanya benda hitam, objek tersebut tidak harus selalu berwarna hitam. Sebuah benda hitam dapat mempunyai cahayanya sendiri sehingga warnanya bisa lebih terang, walaupun benda itu menyerap semua cahaya yang datang padanya. Sedangkan temperatur dari benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya.

A.    Radiasi Benda Hitam
Dalam fisika, benda hitam (bahasa inggris black body) adalah obyek yang menyerap seluru radiasi elektromagnetik yang jatuh padanya. Tidak ada radiasi yang dapat keluar atau dipantulkannya. Namun, dalam fisika klasik, secara teori benda hitam haruslah juga memancarkan seluruh panjang glombang energi yang mungkin, karena hanya dari sinilah energi benda itu dapat diukur.
Sinar yang masuk pada dinding berongga dengan lubang kecil sinar akan dipantulkan intensitasnya selalu berkurang ( karena sebagian senar diserap dinding ) sampai suatu saat energinya kecil sekali ( hampir nol ). Jadi dapat dikatakan bahwa sinar yang mengenai lubang ini dinamakan benda hitam. Semakain  kecil lubang semakin mirip dengan benda hitam sempurna ( karena semakin sedikit keluarnya sinar tersebut ).
Pada saat benda hitam dipanaskan atau benda beronga dipanaskan minsalnya T maka dinding  disekeliling rongga akan memancarkan radiasi dan memantulakn sebagian radiasi yang datang (dan menyerap sisanya). Peristiwa penyerapan dan pemancaran olleh taip-tiap begian dinding berongga akan berlansung terus-menerus sehingga terjadi kesetimbangan termal. Pada keadaan seimbang termal suhu bagian dinding yang sudah sama besar sehingga radiasi yang dipancarkan sama dengan energi yang diserapnya, dalam keadaan ini dalam  rongga dipenuhi oleh gelombang-gelombang yang dipancarkan oleh tiap titik pada dinding rongga. Radiasi dalam rongga ini bersifat uniform. Jika dinding rongga diberi sebuah lubang maka radiasi ini akan keluar dari lubang, radiasi yang keluar ini dianggap sebagai radiasi benda hitam.

kotak dicat putih tetapi ketika kotak ditutup, lubang kotak tampak hitam pada siang hari. Mengapa demikian? Ketika radiasi dari cahaya matahari memasuki lubang kotak, radiasi dipantulkan berulang–ulang (beberapa kali) oleh dinding kotak dan setelah pemantulan ini hamoir dapat dikatakan tidak ada lagi radiasi yang tersisa (ssemua radiasi telah diserap di dalam kotak)dengan kata lain , lubang telah berfungsi menyerap semua radiasi yang datang padanya. Akibatnya benda tampak hitam.
Benda-hitam: penyerap semua radiasi elektromagnet yang mengenainya, atau pengemisi semua radiasi elektromagnet yang dimiliknya. Berdasarkan termodinamika, distribusi panjang gelombang spektrumnya hanya bergantung pada temperatur tidak pada jenis bahan benda-hitam.

BENDA HITAM DIMODELKAN LUBANG KECIL DIDINDING RUANG KOSONG YANG GELAP

Sebagian besar energi radiasi yang masuk melalui lubang ini akan diserap oleh dinding-dinding bagian dalam. Dari sebagian yang terpantul hanya sebagian kecil yang dapat keluar lewat lubang tersebut. Jadi dapat dianggap bahwa lubang ini berfungsi sebagai penyerap yang sempurna. Benda hitam ini akan memancarkan radiasi lebih banyak jika bendanya memiliki suhu tinggi. Spektrum benda hitam panas mempunyai puncak frekuensi lebih tinggi dari pada puncak spektrum benda hitam yang lebih dingin.Radiasi yang keluar ini dianggap sebagai radiasi benda hitam. Ketika benda berongga dipanaskan, elektron - elektron atau molekul - molekul pada dinding rongga akan mendapatkan tambahan energi sehingga bergerak dipercepat. Menurut teori elektromagnetik muatan yang akan dipercepat akan memancarkan radiasi. Radiasi inilah yang disebut sebagai sumber radiasi benda hitam.

 a.  Model Rongga yang berlubang dipanaskan
 b.  Bentuk Spektrum yang dihasilkan

Lubang kecil pada dinding rongga dianggap sebagai benda hitam
•         Suatu lubang kecil pada sebuah dinding berongga dapat dianggap sebagai benda hitam. Pada waktu suatu benda berongga dipanaskan, misalnya pada suhu T maka dinding sekeliling rongga akan memancarkan radiasi dan memantulkan sebagian radiasi yang datang (menyerap sisanya). Peristiwa penyerapan dan pemancaran oleh tiap-tiap bagian dinding berongga akan berlangsung terus-menerus hingga terjadi kesetimbangan termal. Pada keadaan setimbang suhu tiap bagian dinding sudah sama besar sehingga radiasi yang dipancarkannya sama dengan energi yang diserapnya.

Radiasi yang terkumpul dalam rongga berupa gelombang elektromagnet
•         Dalam keadaan ini rongga dipenuhi gelombang-gelombang yang dipancarkan oleh tiap-tiap titik pada dinding rongga. Radiasi dalam rongga ini bersifat uniform. Jika dinding rongga diberi sebuah lubang maka radiasi ini akan cari titik keluar dari lubang. Radiasi yang keluar ini dianggap sebagai radiasi benda hitam. Ketika benda berongga dipanaskan, elektron-elektron atau molekul-molekul pada dinding rongga akan mendapatkan tambahan energi sehingga electron bergerak dipercepat. Menurut teori elektromagnetik muatan yang akan dipercepat akan memancarkan radiasi. Radiasi inilah yang disebut sebagai sumber radiasi benda hitam

B.     Hukum – Hukum Pada Benda Hitam

1.      Hukum Stefan-Boltzman
 Pada tahun 1859, Gustav Kirchoff membuktikan suatu teorema yang sama pentingnya dengan teorema rangkaian listrik tertutupnya ketika ia menunjukkan argumenj berdasarkan pada termodinamika bahwa setiap benda dalam keadaan kesetimbangan termal dengan radiasi daya yang dipancarkan adalah sebanding dengan daya yang diserapnya. Untuk benda hitam, teorema kirchoff dinyatakan oleh (8-1)

        (  Rf    =    J   (  f ,T  )
Dengan J (f,T) adalah suatu fungsi universal (sama untuk semua benda) yang bergantung hanya pada f , frekuensi cahaya, dan T, suhu mutlak benda. Persaman (8-1) menunjukkan bahwa daya yang dipancarkan persatuan luas persatuan frekuensi oleh suatu benda hitam bergantung hanya pada suhu dan frekuensi cahaya dan tidak bergantung pada sifat fisika dan kimia yang menyusun benda hitam, dan ini sesuai dengan hasil pengamatan. Perkembangan selanjutnya untuk memahami karakter universal dari radiasi benda hitam datang dari ahli fisika Austria, Josef Stefan (1835-1893) pada tahun 1879. Ia mendapatkan secara eksperimen bahwa daya total persatuan luas yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas, Itotal (intensitas radiasi total), adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Karena itu, bentuk persamaan empiris hukum Stefan ditulis sebagai berikut :
Ket :
Itot     =  intensitas (daya persatuan luas) radiasi pada permukaan benda hitam pada esmua frekuensi.
Rf    = intensitas radiasi persatuan frekuensi yang dipancarkan oleh benda hitam.
T    = suhu mutalak benda.
s    = tetapan Stefan-Boltzmann, yaitu _ = 5,67 × 10-8 W m-2 K-4.
untuk benda panas yang bukan benda hitam akan memenuhi hukum yang sama hanya diberi tambahan koefisien emisivitas, e, yang lebih kecil dari 1:

Ket :             
P          : Daya radiasi/energi kalor tiap sekon (W/m2)
Q         : kalor/panas yang diradiasikan (kalori)1 Kal = 4,2 Joule
e          : emisitas, nilai e®   0 =e= 1
s           : 5,67 x 10-8 Wm-2K-4
A         : luas permukaan benda (m2)
T4         : Suhu Mutlak (K-4)
W         : Energi radiasi kalor (joule)
T          :waktu selama benda meradiasai (sekon)
Lima tahun kemudian konfirmasi mengesankan dari teori gelombang elektromagnetik cahaya diperoleh ketika Boltzmann menurunkan hukum Stefan dari gabungan termodinamika dan persamaan-persamaan Maxwell. Karena itu persamaan (8-3) dikenal juga sebagai hukum Stefan-Boltzmann.

2.      Hukum Wien
 Hukum Pergeseran Wien jika benda padat dipanaskan samapai suhu yang sangat tinggi, benda akan tampak memijar dan gelombang elektromegnitik yang dipancarkan berada pada spektrum cahaya tampak. Jika benda terus dipanaskan, intensitas relatif dari spektrum cahaya yan dipancarkna berubah-ubah. Gejalah pergeseran nilai panjang gelombang meksimum dengan berkurangnya suhu disebut pergeseran Wien. Bila suhu benda terus ditingkatkan, intensitas relatif dari spektrum cahaya yang dipancarkan berubah. Ini menyebabkan dalam warna-warna spektrum yang diamati, yang dapat digunakan untuk menaksir suhu suatu benda yang digambarkan pada grafik berikut.

intensitas benda kita menyebutnya Pergeseran Wien terhadap panjang gelombang benda.

•         Hukum Wien menyatakan bahwa makin tinggi temperatur suatu benda hitam, makin pendek panjang gelombangnya.
•         Hal ini dapat digunakan untuk menerangkan gejala bahwa bintang yang temperaturnya tinggi akan tampak berwarna biru, sedangkan yang temperaturnya rendah tampak berwarna merah.
•         Energi pancaran tiap panjang gelombang semakin besar, jika suhu semakin tinggi, sedangkan energi maximalnya bergeser kearah gelombang yang panjang gelombangnya kecil, atau ke frekwensi besar.


Wien mempelajari hubungan antara suhu dan panjang gelombang pada intensitas maksimum. Perhatikan gambar (2) di samping! Puncak-puncak kurva pada grafik (2) menunjukkan intensitas radiasi pada tiap-tiap suhu. Dari gambar (2) tampak bahwa puncak kurva bergeser ke arah panjang gelombang yang pendek jika suhu semakin tinggi. Panjang gelombang pada intensitas maksimum ini disebut sebagai panjang gelombang maks.

kurva kenaikan tempratur benda hitam
Dari kurva di atas, terbaca bahwa dengan naiknya temperatur benda hitam, puncak-puncak spektrum akan bergeser ke arah panjang gelombang yang semakin kecil (gambar 3a) atau puncak-puncak spektrum akan bergeser ke arah frekuensi yang semakin besar (gambar 3b). Melalui persamaan yang dikembangkan Wien maupun menjelaskan ditribusi intensitas untuk panjang gelombang pendek, namun gagal untuk menjelaskan penjang gelombang panjang. Hal itu menunjukan bahwa radiasi elektromaknetik tidak dapat dianggap sederhana seperti proses termodinamika.
Teori ini selanjutnya dikembangkan oleh Reyleigh dan Jeans yang berlaku untuk panjang gelombang yang lebih panjang. Menurut teori medan listrik-magnet, gelombang.

3.     Teori Rayleigh-Jeans
 Lord Rayleigh dan James Jeans mengusulkan suatu model sederhana untuk menerangkan bentuk spektrum radiasi benda hitam. Mereka menganggap bahwa molekul atau muatan di permukaan dinding benda berongga dihubungkan oleh semacam pegas. Ketika suhu benda dinaikkan, muatan-muatan tersebut mendapatkan energi kinetiknya untuk bergetar. Dengan bergetar berarti kecepatan muatan berubah-ubah (positif - nol - negatif - nol - positif, dan seterusnya.
Melalui model di atas, Rayleigh dan Jeans menurunkan rumus distribusi intensitas, yang jika digambarkan grafiknya maka model yang diusulkan oleh Rayleigh dan Jeans berhasil menerangkan spektrum radiasi benda hitam pada panjang gelombang yang besar, namun gagal untuk panjang gelombang yang kecil.Rayleigh-Jeans mengasumsikan dinding rongga berupa konduktor, yang jika dipanaskan elektron-elektron pada dinding rongga akan tereksitasi secara thermal sehingga berosilasi. Berdasarkan teori Maxwell, osilasi elektron ini menghasilkan radiasi elektromagnet. Radiasi ini akan terkurung di dalam rongga dalam bentuk gelombang-gelombang tegak., maka di dinding rongga terjadi simpul-simpul gelombang, karena dinding rongga berupa konduktor.


1.      Bintang sebagai Benda Hitam
Bintang dapat dianggap sebagai benda hitam, oleh karena itu semua hukum-hukum yang berlaku pada benda hitam, berlaku juga untuk bintang.
Sifat benda hitam antara lain :
1)      pada kesetimbangan termal, temperatur benda hanya ditentukan oleh jumlah energi yang diserapnya per detik;
2)      benda hitam tidak memancarkan radiasi pada seluruh gelombang elektromagnetik dengan intensitas yang sama (ada yang dominan meradiasikan gelombang elektromagnetik pada daerah biru dengan intensitas yang lebih besar dibandingkan gelombang elektromagnetik pada panjang gelombang lainnya. Konsekuensinya, benda tersebut akan nampak biru).
Panjang gelombang yang dipancarkan dengan intensitas maksimum (?maks) oleh sebuah benda hitam dengan temperatur T Kelvin adalah :
?maks = 0,2898/ T
(?maks dinyatakan dalam cm dan T dalam Kelvin)
Persamaan di atas disebut dengan Hukum Wien.
•         Hukum ini menyatakan bahwa makin tinggi temperatur, maka makin pendek panjang gelombangnya
•         Hukum ini dapat digunakan untuk menerangkan gejalan bahwa bintang yang temperaturnya tinggi akan tampak berwarna biru sedangkan yang temperaturnya rendah akan tampak berwarna merah.
a.      Fluks pancaran

1.      Fluks Pancaran
Kuantitas yang pertama kali langsung dapat ditentukan dari pengamatan sebuah bintang adalah fluks pancarannya, yaitu jumlah cahaya atau energi yang diterima permukaan kolektor (mata atau teleskop) per satuan luas per satuan waktu. Biasanya dinyatakan dalam satuan watt per cm2 (satuan internasional) atau erg per detik per cm2 (satuan cgs).
Besarnya fluks energi yang dipancarkan sebuah benda hitam (F) dengan temperatur T Kelvin adalah :
F = sT4
(s : konstanta Stefan-Boltzman : 5,67 x 10^-8 Watt/m2K4)
Sedangkan total energi per waktu / daya yang dipancarkan sebuah benda hitam
dengan luas permukaan pemancar A dan temperatur T Kelvin disebut dengan Luminositas. Besarnya luminositas (L) dihitung dengan persamaan :
L = A sT4
Untuk bintang, bintang dianggap berbentuk bola sempurna sehingga luas
pemancar radiasinya (A) adalah 4pR2 ; dengan R menyatakan radius bintang.
Jadi, luminositas bintang (L) adalah :
L = 4pR2 sT4
Benda hitam memancarkan radiasinya ke segala arah. Kita bisa menganggap
pancaran radiasi tersebut menembus permukaan berbentuk bola dengan radius
d dengan fluks energi yang sama, yaitu E. Besarnya E :
E = L/(4pd2)
Fluks energi inilah yang diterima oleh pengamat dari bintang yang berada pada
jarak d dari pengamat. Oleh karena itu, fluks energi ini sering disebut fluks
energi yang diterima pengamat. (Perhatian : bedakan antara besaran E dan F).

2.      Intensitas Radiasi Benda Hitam
Radiasi benda hitam adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh sebuah benda hitam. Radiasi ini menjangkau seluruh daerah panjang gelombang. Distribusi energi pada daerah panjang gelombang ini memiliki ciri khusus, yaitu suatu nilai maksimum pada panjang gelombang tertentu. Letak nilai maksimum tergantung pada temperatur, yang akan bergeser ke arah panjang gelombang pendek seiring dengan meningkatnya temperatur. Pada tahun 1879 seorang ahli fisika dari Austria, Josef Stefan melakukan eksperimen untuk mengetahui karakter universal dari radiasi benda hitam. Ia menemukan bahwa daya total per satuan luas yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas (intensitas total) adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Sehingga dapat dirumuskan:
I total = s . T4 ....................................................... (1)
dengan I menyatakan intensitas radiasi pada permukaan benda hitam pada semua frekuensi, T adalah suhu mutlak benda, dan s adalah tetapan Stefan
Boltzman, yang bernilai 5,67 × 10-8 Wm-2K-4.
Untuk kasus benda panas yang bukan benda hitam, akan memenuhi hukum yang sama, hanya diberi tambahan koefisien emisivitas yang lebih kecil daripada 1 sehingga:
I total = e.s.T4 ............................................................ (2)
Intensitas merupakan daya per satuan luas, maka persamaan (2) dapat ditulis sebagai:
P/A = = e. s. T4 ...................................................... (3)
dengan:
P = daya radiasi (W)
A = luas permukaan benda (m2)
e = koefisien emisivitas
T = suhu mutlak (K)
Beberapa tahun kemudian, berdasarkan teori gelombang elektromagnetik cahaya, Ludwig Boltzmann (1844 - 1906) secara teoritis menurunkan hukum yang diungkapkan oleh Joseph Stefan (1853 - 1893) dari gabungan termodinamika dan persamaan-persamaan Maxwell. Oleh karena itu, persamaan (2) dikenal juga sebagai Hukum Stefan- Boltzmann, yang berbunyi:
“Jumlah energi yang dipancarkan per satuan permukaan sebuah benda hitam dalam satuan waktu akan berbanding lurus dengan pangkat empat temperatur termodinamikanya”.


4.      Teori Planck Radiasi Benda Hitam
Pada tahun 1900, fisikawan Jerman, Max Planck, mengumumkan bahwa dengan membuat suatu modifikasi khusus dalam perhitungan klasik dia dapat menjabarkan fungsi P (?,T) yang sesuai dengan data percobaan pada seluruh panjang gelombang. Hukum radiasi Planck menunjukkan distribusi (penyebaran) energi yang dipancarkan oleh sebuah benda hitam. Hukum ini memperkenalkan gagasan baru dalam ilmu fisika, yaitu bahwa energi merupakan suatu besaran yang dipancarkan oleh sebuah benda dalam bentuk paketpaket kecil terputus-putus, bukan dalam bentuk pancaran molar. Paket-paket kecil ini disebut kuanta dan hukum ini kemudian menjadi dasar teori kuantum.
Rumus Planck menyatakan energi per satuan waktu pada frekuensi v per satuan selang frekuensi per satuan sudut tiga dimensi yang dipancarkan pada sebuah kerucut tak terhingga kecilnya dari sebuah elemen permukaan benda hitam, dengan satuan luas dalam proyeksi tegak lurus terhadap sumbu kerucut.
Pernyataan untuk intensitas jenis monokromatik Iv adalah:
Iv = 2hc-2v3/(exp (hv/kT) –1) ....................................... (2)
dengan h merupakan tetapan Planck, c adalah laju cahaya, k adalah tetapan Boltzmann, dan T adalah temperatur termodinamik benda hitam.
Intensitas juga dapat dinyatakan dalam bentuk energi yang dipancarkan pada panjang gelombang ? per satuan selang panjang gelombang. Pernyataan ini dapat dituliskan dalam bentuk:
Rumus Planck dibatasi oleh dua hal penting berikut ini.

5.      Hukum Rayleigh
JeansTeori ini dikemukakan oleh Lord Rayleigh dan Sir James Jeans,menurut teori ini muat- muatan di sekitar dinding benda beronggadihubungkan oleh semacam pegas. Ketika suhu benda dinaikkan, padamuatan timbul energi kinetik sehingga muatan bergetar. Akibat getarantersebut, kecepatan muatan berubah-ubah, atau dengan kata lainsetiap saat muatan selalu mendapatkan percepatan. Muatan yangdipercepat inilah yang yang menimbulkan radiasi.Melalui penelitian yang dibuatnya, Rayleigh dan Jeans berhasilmenurunkan rumus distribusi intensitas, yang digambarkan grafiknyamaka model yang diusulkan oleh Rayleigh dan Jeans berhasilmenerangkan spektrum radiasi benda hitam pada panjang gelombangyang besar, namun gagal untuk panjang gelombang yang kecil.

C. kesimpulan
Benda hitam didefinisikan sebagai benda yang akan menyerap seluruh radiasi yang jatuh ke dirinya (tidak ada yang dipantulkan). Radiasi benda hitam berasal dari ketika benda berongga dipanaskan dan kemudian menyerap dan memantulkan radiasi. Radiasi ini berlangsung terus menerus hingga mencapai keseimbangan termal, radiasi ini disebut radiasi benda hitam.Ada beberapa Hukum dan Teori yang menjelaskan tentang radiasi benda hitam, seperti sebagai berikut:
Hukum Stefan Boltzmann, yang menyatakan bahwa walaupun suhu benda sama, benda akan tetap memancarkan gelombang elektromagnetik dengan berbagai macam gelombang. Total radiasi meningkat secara tajam dari pada peningkatan suhu benda. Secara matematis besar radiasi yang memancar dari sebuah benda sebanding dengan pangkat empat dari suhunya.
Hukum Pergeseran Wien, yang menyatakan bahwa jika benda padat dipanaskan sampai suhu yang sangat tinggi, benda akan tampak memijar dan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan berada pada spektrum cahaya tampak. Jika benda terus dipanaskan, intensitas relatif dari  spektrum cahaya yang dipancarkan berubah-ubah.
Teori Planck yang mempunyai dua kesimpulan yaitu yang pertama,Sebuah osilator tidak dapat mempunyai energi, tetapi hanya energi-energi yang diberikan. Sedangkan yang kedua, Osilator- osilator tidak meradiasikan energi secara kontinu, tetapi hanya dalam “loncatan-loncatan” atau kuanta (quanta).
Hukum Rayleigh James, yaitu ini muatan muatan disekitar dinding benda berongga dihubungkan oleh semacam pegas. Ketika suhu benda dinaikkan, pada muatan timbul energi kinetik sehingga muatan bergetar, dan getaran tersebut menimbulkan percepatan yang selanjutnya menimbulkan radiasi.
Rayleigh dan Jeans meramalkan bahwa benda hitam ideal pada kesetimbangan termal akan memancarkan radiasi dengan daya tak terhingga. Akan tetapi, ramalan Rayleigh dan Jeans tidak terbukti secara eksperimental. Ramalan ini dikenal sebagai bencana ultra ungu. Ilmuwan  lain yang mempelajari spektrum radiasi benda hitam adalah Wilhelm Wien.


D.Saran
Ketika kita ingin belajar dan berusaha untuk memecahkan suatu persoalan secara bersama maka persoalan itu terasa mudah dan ringan jika di kerjakan bersama-sama.
Masukan dari teman-teman kelompok lain serta guru pembimbing:





DAFTAR PUSTAKA
 A. J. Pointon. 1967. An Introduction to Statistical Physics for Students. First Print.Budiyanto, Joko. 2009.google.com
 Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat PerbukuanDepartemen Pendidikan Nasional.Kanginan, Marthen.2007.
 Fisika Untuk Sma Kelas XII . Jakarta : Erlangga
M. Ali Yaz. 2007. Fisika 3. Yogyakarta : Yudhistira.ww google.com
Oxtoby, Gillis, Nachtrieb. 2003. Prinsip –  Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid Dua.Jakarta : Airlangga
Surya, Yohannes. 2009. Fisika Modern. Tangerang : Kandel.www.google.com
Chang, Raymond. 2009. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid Satu. Jakarta : Airlangg
Google.com/makalah fisika tentang radiasi benda hitam/

MAKALAH olahraga bola besar permainan bola volly SMA xi ipa

                                                                         PRAKATA



Permainan dan olah raga merupakan olahraga yang sangat di gemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola besar,terdiri dari sepak bola,bola voli,dan bola basket.sedangkan permaian bola kecil terdiri dari bulu tangkis,tenis meja,tenis lapangan,dan softball.dalam makalah ini akan diperdalam mengenai bola voli. Umtuk mencapai kemenangan dalam pertandingan, maka harus menguasai teknik-teknik dasar dalam permainan tersebut.sudahkah anda menguasai teknik dasar dan taktik bermain bola voli? Maka pelajarilah makalah ini dengan seksama.
Sebelum mempelajarinya kita terlebih dahulu mengerti dan mengetahui info umum ukuran lapangan bola voli yang tertera di bawah ini.




Daftar isi

PRAKATA………………………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….
Bola voli……………………………………………………………………………………….
- 1.Peraturan permainan bola voli
- a. peraturan dalam pertandingan bola voli
- b. lapangan bola voli
2.teknik dasar permainan bola vol…………………….……………………………………….
- a. servis
- b.passing
- c.teknik smesh
- teknik blok atau membendung
3.taktik dasar permainan bola voli……………………………………………………………..
- 1) latihan posisi permulaan (start)
2) latihan menerima bola………………………………………………………………………
3) latihan gerakan akhir……………………………………………………………………….
Pola penyerangan………………………………………………………………………………
Bentuk-betuk pola penyerangan……………………………………………………………….
Daftar pustaka…………………………………………………………………………………



? BOLA VOLI
Permainan bola voli adalah permainan olahraga berregu yang di mainkan
Oleh enam orang untuk masing-masing regu .tujuan utama dari permainan bola voli adalah mengirimkan bola diatas net dalam batas-batas lapangan hingga lawan tidak mampu mengembalikan bola dan bola jatuh ke tanah. Bola dimaikan dengan telapak tangan terbuka.pemain dapat memantulkan,melemparkan,atau memukul bola dalam lapangan permainan.permainan bola voli ini sangat menarik karena dapat dimainkan oleh semua umur dan jenis kelamin.permainan ini menuntut keterampilan bermain,kesegaran fisik,dan kuatan daya tahan tubuh yang tinggi.

1. Peraturan permainan bola voli
Dalam permainan bola voli,tiap regu berusaha menempatkan bola di
Daerah lawan agar mendapatkan angka (poin).regu yang pertama mencapai angka25 adalah regu yang menang.kemenangan dalam pertandingan bola voli di tentukan oleh set/game.

a. Peraturan permainan bola voli
1) Permainan dimulai dengan pukulan servis melewati net ke lapangan lawan.
2) Pergantian servis dilakukan dengan perputaran sesuai dengan posisinya.
3) Setiap regu berhak memainkan bola dengan sentuhan paling banyak tiga kali.
4) Bola di nyatakan dalam permainan jika tidak menyentuh lantai/tidak terjadi pelangaran.
5) Regu yang melakukan servis dan memenangkan permainan berhak mendapatkan angka.
6) Regu yang terlebih dahulu mendapat niai 25 untuk reli poin diyatakan sebagai pemenangnya.

b. Lapangan bola voli

1) Lapangan/tempat permainan bola voli
a) Bentuk lapangan :persegi panjang.
b) Panjang lapangan:18 m
c) Lebar lapangan    :9m
d) Lebar daerah bebas di sekeliling lapangan :3m
e) Tnggi penghalang dan permukaan lapangan permainan:7m

2) Net dan perlengkapanya
a) Lebar net 1m dan panjang net 9,50 m.
b) Mata jala dari net berukuran 10 cm(kuadrat) dan berwarna hitam.
c) Pita horizontal di tepian atas net selebar 5 cm.pita terbuat dari kanvas putih yang dilipat dua dan di jahit sepanjang tepian atas net.
- Tinggi net putra:2,43m,tinggi net putri:2,24m.
- Tinggi Tiang net:2,55 m.

3) Bola.
Bola berbahan kulit lunak,lentur,dan sintetis,bola warna beragam dan terang beratnya 200-280 gram.

2. Teknik dasar permainnan bola voli
a.Servis
Servis merupakan salahsatu teknik serangan yang bervungsi sebagai pukulan pertama tanda dimulainya permainan.terdapat beberapa teknik dalm melakukan servis ,yaitu servis atas menghadap lapangan,servis atas menyamping lapangan,floating overhand serve,dan slider floating overhand serve.
b.Passing
Passng adalah pukulan yang di gunakan untuk mengoperkan bola kepada pasangan main untuk dimainkan dalam area lapangan sendiri. Terdapat dua macam passing yang dikenal dalam permainan bola voli yaitu passing atas dan passing bawah.
c.Teknik smes
Smes adalah pukulan keras yang dilakukan diatas net untuk mnyarang daerah lawan.
Latihan teknik smes dengan bola dilambungkan dilakukan sebagai berikut:

1) Teknik awalan
a) Jarak awalan tiga langkah dari bola.
b) Lari kearah bola dengan irama teratur.
c) Ayunkan kedua lengan ke depan dengan siku lurus.

2) Teknik tolakan
a) Jarak tolakkan dengan bola kira-kira sejangkauan tengan.
b) Ayunkan kedua lengan ke atas sambil menilakkan kedua kaki sekuat-kuatnya ke lantai serempak.
c) Sikap tubuh pada saat menyerang menyerupai busur.

3) Teknik gerakan memukul
a) Ayunkan tangan,pukul kearah bola sambil membungkukkan badan,telapak terbuka dan siku lurus.
b) Bola di pikul pada bagian atas belakang dengan cambukan telapak tangan.
c) Siku tetap lurus.

4) Teknik mendarat
Geraan mendarat adalah gerakan yang dilakukan dengan setelah gerakkan pukulan.pendaratan oleh kedua ujung kaki bersama-sama dan kedua lutut mengeper.
a) Pada waktu mendarat, diusahakan pada tempat yang sama  dengan tempat menolak.
b) Keseimbangan dan rangkaiyan gerakkan harus dijaga agar tidak jatuh kelapangan lawan atau menyentuh net.
c) Mendarat dengan kedua kaki mengeper.
d) Teknik blok atau membendung

Blok adalah suatu cara untuk membendung serangan lawan di atas net,tujuannya agar lawan tidak bisa menyebrangkan bola ke daerah permainnan sendiri. Cara melakukan blok yaitu melakukan langkah ke-kiri atau ke-kanan, meloncat ke atas dengan tumpuan dua kaki, menggerakan tangan dan lengan untuk menguasai bola,mendarat dengandua kaki secara mengeper.
Bentuk-bentuk latihan blok atau membendung,antara lain:
1) Melakukan loncatan-loncatan di depan net dengan sikap blocking secara berrulang-ulang,dari posisi duduk lalu melakukan loncatan.
2) Bola dipegang oleh teman dari lapangan lawan lalu meloncat menyentuh bola di atas net berulang-ulang.
3) Berpasangan berhadapan lalu melakukan loncatan bersamaan dengan menyentuhkan kedua telapak tangan di atas net.
3. Taktik dasar permainan bola voli

a. Pola pertahanan
Pola pertahanan adalah suatu siasat yang di pergunakan dalam pertandingan bola voli untuk mencari kemenangan secara sportif.pertahanan merupakan dasar utama untuk membendung serangan regu lawan. Tampa adanya pertahanan yang sempurna,seperti menerima servis,smes,dan passing bola dari serangan lawan,mustahil rangkaiyan serangan dapat dilaksanakan dengan produktuf.
Pertahanan dalam permainanbola voli dilakukan dengan tiga tahap berikut:
1) Latihan posisi permulaan (start)
a) Kedua kaki terbuka dengan jarak sedikit lebih besar dari jarak kedua bahu dan lutut di tekuk.
b) Berat badan bertumpu pada kaki bawah,daerah pergelangan kaki.
c) Kedua lengan didepan tubuh,ditekuk sedikit disiku.
d) Kedua lutut didorong sedikit di depan,lebih jauh sedikit dari letak ujung jari kaki.

2) Latihan menerima bola
a) Pemain mendekatkan kedua belah tanganya sehingga saling menyebelah secepat mungkin.
b) Seandainya memungkinkan,bola harus diterima dengan bagian bawah kedua lengan pemain.
c) Semakin cepat laju bola,semakin cekatan pula pemain lengan si pemain.jika tidak, akan melambung tinggi di sisi regu pemain itu sendiri.

3) Latihan gerakan akhir
Pemain membiarkan kedua lenganya terus melaju mengikuti ayunan lengan itu sendiri,kemudian segera mengambil tempat pada posisinya yang baru di lapangan.
Latihan system pertahanan dalam permainan bola voli,antara lain sebagai berikut:

1) System pertahanan terhadap servis 2 : 4
System menerima servis 2 : 4 artinya 4 pemain bertugas untuk menerima servis,sedangkan 2 pemainlain siap untuk mengumpan dari smes.
2) System pertahanan menerima servis 1 : 5
System menerima servis 1 : 5 artinya 5 pemain bertugas untuk menerima servis,sedangkan 1 pemain bertugas sebagai pengumpan.
3) System pertahanan terhadap smesh,pleasing,dan dink
Pembatasan daerah tenggah dan belakang adalah garis sejajar dengan garis tenggah jarak empat meter. Bendungan dan pertahanan belakang memerlukan kerjasama yang tinggi antara blocker dan pemain pertahanan belakang.

1) System  0 : 3 : 2
System ini berarti tanpa block atau block satu orang pemain, pertahanan pada daerah tenggah mengunakan dua pemain.
2) System 2 : 1 : 3,2 : 2 : 2,dan 2 : 0 : 4
- System 2 : 1 : 3, yaitu dua pamain sebagai blocker,satu pemain pertahanan tenggah,dan tiga pemain pertahanan belakang
System pertahanan 2 : 1 : 3
- System  2 : 2 : 2, yaitu blocker dua orang,pertahanan tenggah dua orang,dan penjaga daerah belakang dua orang.
- System 2 : 0 : 4,yaitu dua pemain melakukan block,lapangan bagian tenggah tidak ada yang menjaga,dan daerah belakang dijaga oleh empat pemain.
3) System pertahanan bola dari pantulan block lawan.
a) Formasi serangan pada tepi
b) Formasi serangan pada tenggah
c) Formasi saat regunya mengadakan serangan bervariasi
b. Pola  penyerangan

Pemain bola voli sesuai dengan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut:
1) Smasher (Sm) bertugas sebagai penyerang utama.
2) Set uper/toser (Su) bertugas sebagai pengumpan kepada smasher.
3) Universaler (U) bertugas dan berfungsi sebagai pemain serba guna.
4) Libero (Li) pemain yang khusus bertahan.

Bentuk-bentuk pola penyerangan permainan bola voli sebagai berikut.
1) System penyerangan  5 Sm-1Su (5 smasher-1 set uper).
a) Lima orang pemain sebagai penyerang,yaitu posisi 1,2,4,5,dan6.
b) Seorang pemain sebagai pengumpan, yaitu posisi 3.

2) System penyerangan 4 Sm-1 Su-1U (4 smasher -1set uper dan 1 universaler).
a) Empat orang pemain yang dapat melakukan penyerangan,yaitu posisi 1,2,4,dan5.
b) Satu orang pemain sebagai pengumpan, yaitu  posisi 3.
c) Satu orang pemain sebagai memimpin merangkap smasher (posisi 5).

3) Sisitem 4 Sm-2Su
a) Ada dua orang pengumpan pada posisi 3 dan 6.
b) Ada empat orang penyerang ,yaitu pada posisi 1,2,4,dan5.

4) System penyerangan  di tinjau dari posisi tempat penyeranganya .
a) System penyerangan dari tepi (posisi 2 dan 4),
b) System penyerangan dari tenggah (posisi 3).
c) System penyerangan kombinasi tepi,tenggah,dan belakang



Daftar pustaka
Ficture,www.google.com
Text,buku bahan ajar pendidikan jasmani dan rohani,2013.